Pengertian Kata Ulang dan Jenis - Jenisnya

Pengertian Kata Ulang dan Jenis - Jenisnya

Pengertian Kata Ulang dan Jenis - Jenisnya
Pengertian Kata Ulang dan Jenis - Jenisnya - Kata Ulang ( reduplikasi ) adalah kata yang mengalami proses perulangan, baik sebagian ataupun seluruhnya dengan disertai perubahan bunyi ataupun tidak. Istilah bentuk ulang dapat berupa ulangan bentuk dasar seutuhnya atau sebagian dengan atau tanpa pengimbuhan dan pengubahan bunyi. ( Baca juga : Kata Penghubung / Konjungsi Antarkalimat dan Konjungsi Intrakalimat ).

Jenis - Jenis Kata Ulang


Dalam bahasa indonesia, kata ulang terbagi ke dalam empat jenis, yakni sebagai berikut.

Bentuk Ulang Utuh ( Perulangan Seluruh Bentuk Kata Dasar )

Perulangan ini disebut juga perulangan utuh atau dwilingga. Perulangan utuh terdiri atas dua macam. Pertama perulangan terhadap kata dasar. Kedua , perulangan terhadap kata berimbuhan. Istilah bentuk ulang utuh yang mengacu kemiripan dapat dilihat pada contoh berikut ini.

Contoh :
undur-undur, ubur-ubur, paru-paru, kunang-kunang, langit - langit, kuda-kuda, kanak-kanak, anal-anal, buah-buah, gunung-gunung, kejadian-kejadian, lari-lari, merah-merah, rumah-rumah, timbangan- timbangan dan lain sebagainya.

Bentuk Ulang Suku Awal ( Perulangan Sebagian )

Perulangan sebagian atau kata ulang dwipurwa adalah bentuk perulangan yang terjadi hanya pada sebagian bentuk dasar. Istilah bentuk ulang suku awal ( dwipurwa ) yang dibentuk melalui pengulangan konsonan awal dengan penambahan 'pepet' dapat dilihat pada contoh berikut ini.

Contoh :
Tikus ( tetikus ), Tangga ( tetangga ), rata ( rerata ), laki (lelaki), jaring ( jejaring ), buku ( bebuku ), tamu ( tetamu ), saji ( sesaji ), luhur ( leluhur ) dan lain sebagainya.

Perulangan Berimbuhan 

Perulangan berimbuhan adalah bentuk perulangan yang disertai dengan proses pengimbuhan. Pengimbuhan tersebut ada yang melekat pada komponen pertama dan ada pula yang melekat pada komponen kedua.

Contoh :
Menolak (tolak - menolak), menali (tali - menali), memukul (pukul - memukul), menarik (tarik - menarik), menari (menari - nari), melihat (melihat - lihat), mainan (main - mainan), gemunung (gunung - gemunung), bersama (bersama- sama), berpukulan (berpukul - pukulan), berkejaran (berkejar - kejaran), bermain (bermain - main), berkata (berkata - kata), berjalan (berjalan - jalan).

Bentuk Salin Suara ( Perulangan Berubah Bunyi )

Kata ulang berubah bunyi atau kata ulang salin suara, adalah bentuk perulangan yang disertai dengan perubahan bunyi. Perubahan bunyi tersebut ada yang terjadi pada vokal ataupun bunyi konsonan. Istilah bentuk salin suara dibentuk melalui pengulangan dengan perubahan bunyi, dan berikut ini adalah contohnya.

Contoh : 
Balik > bolak - balik, teka > teka - teki, warna > warna - warni, serta > serta - merta, beras > beras - petas, sayur > sayur - mayur, lauk > lauk - pauk, serba > serba - serbi, sorak > sorak - sorai, gerak > gerak - gerik, balik > bolak - balik dan lain sebagainya.

Makna Kata Ulang


Pengertian Kata Ulang dan Jenis - Jenisnya juga memiliki beberapa makna, diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Menyerupai dan bermacam - macam, contohnya : kuda - kuda, kuda - kudaan, kucing - kucingan, langit - langit, mata - mata, mobil - mobilan, orang - orangan, robot - robotan, rumah - rumahan, siku - siku.
  2. Intensitas Kuantitatif, contohnya : bercakap - cakap, berlari. lari, berputar - putar, bolak -balik, mengeleng - gelengkan, manggut - manggut, mengangguk - angguk, mondar - mandir, tertawa - tawa, tersenyum - senyum.
  3. Intensitas Kualitatif, contohnya : keras - keras, kuat -kuat, segiat - giatnya, setinggi - tingginya.
  4. Banyak dan bermacam - macam, contohnya : bau - bauan, bibit - bibitan, buah - buahan, bumbu - bumbuan, bunyi - bunyian, dedaunan, lauk - pauk, pepohonan, sayur - mayur, tanam - tanaman.
  5. Agak melemahkan sesuatu yang disebut pada kata dasar, contohnya : kebarat - baratan, kehijau - hijauan, kekanak -kanakan, kekuning - kuningan, malu - malu, pening - pening, sakit - sakitan, tidur - tiduran.
  6. Banyak tak tertentu, contohnya : batu - batu, buku - buku, kuda - kuda, makanan - makanan, menteri - menteri, mesin - mesin, negara - negara, orang - orang, pohon - pohon, peraturan - peraturan, rumah - rumah, suara - suara.
  7. Makna kolektif, contohnya : dua - dua, empat - empat, kedua - duanya, ketiga- tiganya.
  8. Kesalingan, contohnya : tolong - menolong, tendang - menendang, pukul - pukulan, lempar - lemparan, bersalam - salaman, berpandang - pandangan.

Contoh Pemakaian Kata Ulang Pada Kalimat

Setelah mengetahui pengertian dan jenis - jenis kata ulang, berikut ini BLOG BELAJAR akan memberikan beberapa Contoh Pemakaian Kata Ulang Pada Kalimat. ( Baca Juga : Pengertian Paragraf , Ciri - Ciri dan Jenis - Jenis Paragraf ).
  • Setelah pertandingan selesai para pemain sepak bola itu saling bersalam - salaman
  • Perpustakaan sekolah itu memiliki koleksi buku - buku yang sangat lengkap
  • Dia masih sangat malu - malu berbicara di depan teman - teman barunya
  • Kakak sangat bergairah saat melihat lauk - pauk yang sangat disukainya di atas meja makan
  • Warna bajunya warna - warni sehingga sangat mencolok dibandingkan dengan yang lain
  • Ibu mengajarkan ku untuk saling tolong - menolong kepada sesama, tanpa membeda - bedakannya
  • Ayah sangat serius mengisi kolom teka - teki silang di koran
  • Ibu mengajak adik berjalan - jalan keliling kota jakarta pada malam hari
  • Lumba - lumba itu seolah - olah menari - nari di atas laut
  • Sebagai warga yang baik kita harus saling menghormati dan menghargai sesama tetangga
  • Adik meminta ayah membelikan mobil - mobilan di toko langganan ayah
  • Orang - orang berkumpul untuk melihat pertunjukan sulap yang diadakan oleh kepala desa
  • Pertunjukan sulap itu sukses mengundang sorak - sorai penonton
  • Guruku menganjurkan untuk makan sayur - mayur agar kebutuhan gizi terpenuhi
  • Seorang pesilat memperlihatkan bagaimana posisi kuda - kuda yang benar
  • Neneknya sudah sakit - sakitan sejak dua tahun yang lalu dan ia sendiri yang mengurusnya
  • Presiden mengajak warga masyarakat bersama - sama memberantas narkoba
  • Terlihat dari kejauhan berdiri rumah - rumah peninggalan penjajah yang masih berdiri kokoh
  • Rumah itu sudah ditinggal oleh pemiliknya sejak lama sehingga atapnya sudah tertutup oleh dedaunan
  • Sapi - sapi ternak itu dilepas di lapangan yang ditumbuhi rerumputan yang hijau dan lebat
Demikianlah pembahasan kali ini tentang Pengertian Kata Ulang dan Jenis - Jenisnya semoga bermanfaat dan berikan komentar terbaik anda untuk artikel ini serta jangan lupa kunjungi terus BLOG BELAJAR.

Baca Selengkapnya ....

Kata Penghubung / Konjungsi Antarkalimat dan Intrakalimat

Kata Penghubung / Konjungsi Antarkalimat dan Intrakalimat

Kata Penghubung / Konjungsi Antarkalimat dan Intrakalimat
Kata Penghubung / Konjungsi Antarkalimat dan Intrakalimat sangat dibutuhkan dalam penulisan paragraf di dalam novel atau cerpen. Tanpa adanya konjungsi maka akan sulit menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lain. Konjungsi sendiri merupakan sebutan lain dari kata penghubung / kata sambung. Kata sambung adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, seperti frasa dengan frasa, klausa dengan klausa,kata dengan kata dan kalimat dengan kalimat. Perlu anda ketahui bahwa konjungsi terbagi menjadi dua jenis yaitu konjungsi antarkalimat dan konjungsi intrakalimat yang mana akan di bahas BLOG BELAJAR kali ini.

Konjungsi Antarkalimat


Konjungsi antarkalimat merupakan kata yang menyambungkan antara kalimat satu dengan kalimat yang lainnya. Sehingga setiap konjungsi ini akan membentuk kalimat yang baru. Dan berikut ini adalah contoh dari konjungsi antarkalimat. (Baca Juga : 30 Contoh Sinonim dan Antonim beserta Kalimatnya).

Contoh Konjungsi Antarkalimat

  1. Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, contohnya seperti : bahkan dan malahan. Contoh kalimat : Dia adalah anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, bahkan kecerdasannya setara dengan orang dewasa.
  2. Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, contohnya seperti : sebaliknya. Contoh Kalimat : Tim Thomas indonesia berhasil lolos ke final piala thomas 2016, sebaliknya tim uber indonesia harus terhenti di perempat final.
  3. Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya, contohnya seperti : lagi pula, tambahan pula dan selain itu. Contoh Kalimat : Kita tak perlu kecewa tim thomas indonesia kalah di final piala thomas 2016, lagi pula masih ada gelaran indonesia open di tahun ini.
  4. Konjungsi yang menyatakan akibat, contohnya seperti : Oleh sebab itu dan oleh karena itu. Contoh Kalimat : Laki - laki itu terlibat perkelahian di tempat umum, oleh sebab itu iya diamankan pihak kepolisian.
  5. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari keadaan atau peristiwa pada kalimat sebelumnya, contohnya seperti selanjutnya, sesudah itu dan setelah itu. Contoh Kalimat : Pengumuman penerimaan siswa baru telah dikeluarkan pihak sekolah, selanjutnya siswa yang dinyatakan lolos agar segera melakukan pendaftaran ulang.
  6. Konjungsi yang menyatakan konsekuensi, contohnya seperti : dengan demikian. Contoh Kalimat : Anda telah melanggar peraturan kerja yang ada di kantor ini, dengan demikian anda harus membayar denda yang sudah disepakati.
  7. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan pernyataan pada kalimat sebelumnya, contohnya seperti: meskipun demikian / begitu, walaupun demikian / begitu, sekalipun demikian / begitu, biarpun demikian / begitu. Contoh kalimat : Dia adalah pemimpin yang amanah, jujur dan tegas, meskipun demikian masih saja ada orang yang ingin menjatuhkannya.
  8. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, contohnya seperti : akan tetapi dan namun. Contoh kalimat : Mayoritas masyarakat puas dengan kepemimpinannya akan tetapi masih ada masyarakat yang kecewa dengan kinerjanya.
  9. Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, contohnya seperti : sesungguhnya dan bahwasanya. Contoh kalimat : Ayah memang selalu keras kepada anak - anaknya , tetapi sesungguhnya iya sayang anak - anaknya.
  10. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, contohnya seperti : sebelum itu. Contoh kalimat : Pihak Kepolisian berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba seberat 6 kilo gram di dekat pintu masuk pelabuhan. Sebelum itu di hari yang sama, polisi juga berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba seberat 50 kilo gram yang diselundupkan lewat sebuah kapal kecil.

Konjungsi Intrakalimat


Seperti yang telah dibahas di atas bahwa konjungsi di bagi menjadi dua yaitu konjungsi antarkalimat dan konjungsi intrakalimat. Konjungsi intrakalimat adalah kata yang menyambungkan klausa dengan klausa, frasa dengan frasa dan satuan kata dengan kata. Konjungsi intrakalimat terbagi menjadi dua yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif, yang akan dijelaskan dibawah ini. (Baca Juga : Kumpulan Contoh Pantun Terbaik dan Terbaru ).

Konjungsi Koordinatif 

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menyambungkan antara dua klausa atau beberapa klausa tetapi memiliki sintaksis yang sama. Diantaranya yaitu : padahal, lalu, kemudian, sedangkan, melainkan, atau, dan, tetapi.

Contoh Konjungsi Intrakalimat

  1. Padahal : Dia masih malu untuk bernyanyi, padahal dia memiliki suara yang bagus
  2. Lalu : Ibu bangun lebih pagi untuk memasak, lalu bersiap - siap untuk mengantarkan pergi anaknya ke sekolah
  3. Kemudian : Kakak baru saja pulang dari sekolah, kemudian dia pergi lagi untuk bermain
  4. Sedangkan : Adikku buru - buru pergi ke sekolah, sedangkan aku masih ada di tempat tidur
  5. Melainkan : Siswa itu bukannya belajar di kelas, melainkan bermain game di warnet pada saat jam pelajaran
  6. Atau : Adik bingung memakai kaos kaki berwarna merah atau biru
  7. Dan : Hobiku adalah bermain catur dan berenang
  8. Tetapi : Dia sangat suka makan ikan, tetapi dia alergi dengan ikan laut

Konjungsi Subordinatif

Konjungsi Subordinatif adalah (kebalikan dari konjungsi koordinatif), yaitu konjungsi yang menyambungkan  antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang tidak sama. Diantaranya yaitu : bahwa, sampai - sampai, sebab, seolah -olah, walaupun, agar, seandainya, jika, ketika.

Contoh Konjungsi Subordinatif

  1. Bahwa : Kepala sekolah menyatakan bahwa tahun ini sekolah kami tingkat kelulusannya mencapai seratus persen
  2. Sampai - sampai : Dia selalu diejek oleh temannya sampai - sampai ia tidak mau pergi ke sekolah
  3. Sebab : Dia mengalami cidera, sebab ia kurang pemanasan
  4. Seolah - olah : Anak itu bermain seolah - olah menjadi tentara sungguhan
  5. Walaupun : Ayah tetap bermain bersamaku walaupun masih lelah sepulang dari bekerja
  6. Agar : Kita harus berusaha dan berdoa agar dapat mencapai kesuksesan
  7. Seandainya : Dia bisa naik kelas seandainya dia tidak malas belajar
  8. Jika : Sungai ini akan bersih jika masyarakat membuang sampah pada tempatnya
  9. Ketika : Kakek sangat berprestasi ketika masih muda
Demikianlah pembahasan kali ini tentang Kata Penghubung / Konjungsi Antarkalimat dan Intrakalimat. Semoga bermanfaat buat anda dan jangan lupa berikan komentar anda untuk artikel ini dan jangan lupa kunjungi terus BLOG BELAJAR.

Baca Selengkapnya ....

Kumpulan / Contoh Pantun Terbaik dan Terbaru

Kumpulan / Contoh Pantun Terbaik dan Terbaru

Kumpulan / Contoh Pantun Terbaik dan Terbaru
Kumpulan / Contoh Pantun - Tidak bisa dipungkiri bahwa pantun telah melekat erat atau bahkan menjadi identitas diri masyarakat melayu sejak dahalu kala. Itu bisa terlihat dari bagaimana mereka menyampaikan pesan lewat sebuah pantun. Pantun tumbuh dan besar di masyarakat dan menyesuaikan dengan perkembangan yang ada di masyarakat. Sehingga banyak bermunculan jenis - jenis pantun baru yang bergenre kekinian seperti pantun humor, pantun gombal, pantun cinta dan masih banyak lagi. ( Baca Juga : 30 Contoh Sinonim dan Antonim beserta Kalimatnya ).

Pantun sendiri merupakan salah satu bentuk puisi lama yang sudah familiar di dalam bahasa - bahasa daerah di nusantara. Seperti di dalam bahasa Minangkabau yang dikenal sebagai petuntun, dan dalam bahasa jawa dikenal sebagai parikan. Sedangkan dalam bahasa sunda pantun dikenal sebagai paparikan.Untuk mengetahui lebih dalam mengenai pantun, anda bisa membaca artikel tentang pengertian pantun.

Contoh Pantun Jenaka


Beli duku di toko latif
Membelinya bareng si afif
Cantik itu memang relatif
Photoshop jadi alternatif

Memasang foto tempatnya di dinding
Membawa mobil untuk dilelang
Gajah mati meninggalkan gading
Manusia mati meninggalkan utang

Mencari motor di tempat persewaan
Menyewa motor untuk pergi pacaran
Seberat apapun sebuah pekerjaan
Akan terasa ringan bila tidak dikerjakan

Beli nasi di warung pak ketut
Sungguh enak rasa masakannya
Maksud hati ingin kentut
Apalah daya keluar isinya

Pergi berlatih main bola
Lari pemanasan satu putaran
Niat hati ingin nonton bola
Apalah daya emak lagi nonton uttaran

Pantun Cinta

Pagi hari menonton berita
Beritanya tentang kematian
Jangan menangis karena cinta
Karena cinta butuh pengorbanan

Membaca buku di meja makan
Setelah dibaca terasa sulit
Jika cinta tak diungkapkan
Bersiaplah menerima rasa sakit

Menuntut ilmu butuh pemahaman
Sudah paham, jangan disalahgunakan
Jika jodoh di tangan tuhan
Maka dekatkanlah diri kepada tuhan

Pisau tajam, pisau belati
Jangan tertipu pisau palsu
Cinta sejati timbul dari hati
Bukan timbul dari nafsu

Melihat berita yang sedang tayang
Beritanya tentang sebuah penelitian 
Cinta bukanlah sekedar kasih sayang
Melainkan sejauh mana sebuah kesetiaan

Pantun Nasihat

Untuk melengkapi Kumpulan / Contoh Pantun, berikut saya berikan contoh pantun lainnya.

Sungguh kusam rumah kosong
Tidak mencerminkan sebuah kebersihan
Jangan pernah berlaku sombong
Karena sombong, awal dari kejatuhan

Sungguh Tega membuka aib
Membuat orang menjadi marah
Jangan putus asa dengan nasib
Karena nasib bisa diubah

Sungguh nikmat bahagia bersama
Bersama menghabiskan waktu kosong
Doa tanpa usaha adalah percuma
Usaha tanpa doa adalah sombong

Melukis indah di sehelai kain
Patut dihargai hasil karyanya
Jangan pernah meremehkan orang lain
karena belum tentu kau lebih baik darinya

Sungguh indah pohon di musim semi
Daunnya indah banyak dipetiki
Banyak - banyaklah bersilaturahmi
Karena silaturahmi penyambung rezeki

Pantun Teka - Teki Beserta Jawabannya


Menendang bola mengenai mistar
Penonton protes yang tidak perlu
Jika kau merasa paling pintar
Kucing apa yang tidak berbulu ?
( Jawabannya : Kucing Sphynx )

Pergi ke sawah membawa cangkul
Membawa bekal semangkok soto
Jika kamu merasa anak gaul
Apa bahasa inggrisnya nenek - nenek salto ?
( Jawabannya : Believe it or not )

Air laut sedang pasang
Air bisa membuat genangan
Ikan bernapas dengan insang
Paus bernapas dengan ?
( Jawabannya : Dengan izin Allah )


Kursi kuat dari kayu jati
Membelinya di sukarame
Jika kau permpuan sejati
Alis - alis apa yang bikin rame ?
( Jawabannya : Alisan ibu - ibu )

Pergi ke pasar beli tekwan
Tapi sayang di panggang jadi item
Jika kamu penyayang hewan
Kenapa anak kucing dan anjing suka berantem?
( Jawabannya : Yah namanya juga anak - anak )

Demikianlah bahasan BLOG BELAJAR kali ini tentang Kumpulan / Contoh Pantun Terbaik dan Terbaru. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda mengenai pantun. Dan berikan komentar anda mengenai artikel ini serta jangan lupa kunjungi terus BLOG BELAJAR. Dan saya akan menutup artikel ini dengan pantun juga. Membeli ikan bareng papa, cukup sekian dan sampai jumpa.

Baca Selengkapnya ....

30 Contoh Sinonim dan Antonim Beserta Kalimatnya

30 Contoh Sinonim dan Antonim Beserta Kalimatnya

30 Contoh Sinonim dan Antonim Beserta Kalimatnya
Halo semua, kali ini BLOG BELAJAR akan membahas tentang 30 Contoh Sinonim dan Antonim dan Kalimatnya. Dalam semua bahasa di dunia, khususnya BAHASA INDONESIA seringkali kita temui adanya hubungan kemaknaan / relasi semantik antara suatu kata atau satuan bahasa lain dengan kata atau satuan bahasa lainnya lagi. Hubungan kemaknaan itu bisa seperti persamaan kata (sinonim) dan lawan kata (antonim). Sinonim menunjukkan adanya kata yang berbeda secara lisan maupun tulisan tetapi memiliki persamaan makna. Lain lagi dengan antonim yang menunjukkan adanya kebalikan makna atau lawan kata yang memiliki makna berlawanan. (Baca Juga : Pengertian Pantun, Ciri - Ciri Pantun dan Macam - macam Pantun ).

Contoh Sinonim Beserta Contoh Kalimatnya


1. Bohong = Dusta
Bohong : Semua yang dikatakannya kepadamu adalah bohong
Dusta : Jangan pernah ada dusta diantara kita

2. Perspektif = Sudut Pandang
Perspektif : Menurut perspektif hukum semua yang dilakukannya telah melanggar hukum
Sudut Pandang : Berdasarkan sudut pandang pelatih, pemain itu mempunyai potensi yang sangat besar.

3. Realita = Kenyataan
Realita : Realitanya Indonesia masih saja mengimpor beras dari negara tetangga
Kenyataan : Mereka tampak sangat kecewa, melihat kenyataan bahwa indonesia gagal lolos ke piala dunia

4. Meninggal = Mati
Meninggal : Dia tampak sangat sedih melihat ayahnya meninggal dunia
Mati : Ingatlah semua manusia pasti akan mati

5. Paras = Wajah
Paras : Sungguh memikat paras wanita itu, sehingga membuat lelaki kagum melihatnya
Wajah : Dilihat dari wajahnya, sepertinya ia keturunan arab

6. Asa = Harapan
Asa : Indonesia membuka asa untuk tampil di final piala thomas
Harapan : Pendukung Indonesia mempunyai harapan besar, agar indonesia bisa menjuarai piala thomas

7. Niscaya = Pasti
Niscaya = Jika kita bersungguh - sungguh menggapai impian kita, niscaya impian itu akan tergapai
Pasti : Dengan giat belajar dan diiringi doa, pasti kesuksesan akan mudah diraih

8. Primer = Utama
Primer : Leicester City memastikan gelar liga primer inggris untuk pertama kalinya dalam sejarah klub
Utama : Yang lebih utama dari gelar juara adalah proses untuk meraih gelar juara itu

9. Target = Sasaran
Target : Pemerintah provinsi jakarta, mempunyai target normalisasi kali ciliwung selesai di tahun 2017
Sasaran : Sasaran pemerintah dalam pembangunan nasional adalah daerah - daerah perbatasan

10. Memiliki = Mempunyai
Memiliki : Ayah memiliki mobil yang diimpor langsung dari jerman
Mempunyai : Ibuku mempunyai harapan agar anak - anaknya sukses di masa depan

11. Kuno = Antik
Kuno : Di pinggir kota itu, terdapat sebuah bangunan kuno yang masih berdiri kokoh hingga sekarang
Antik : Di dalam bangunan tua itu, terdapat barang - barang antik peninggalan penjajah

12. Matahari = Mentari
Mentari : Mentari pagi sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita
Matahari = Dia tetap berlari di bawah teriknya matahari siang itu

13. Beragam = Majemuk
Beragam : Indonesia patut bangga dengan kekayaan alamnya yang begitu beragam
Majemuk : Masyarakat indonesia yang majemuk, harus menghargai satu sama lain

14. Umum = Awam
Umum : Pada umumnya sebuah kesuksesan diraih dengan kerja keras
Awam : Sosialisasi sangat diperlukan agar masyarakat awam paham dengan program yang dicanangkan pemerintah

15. Anggapan = Asumsi
Anggapan : Dia menepis anggapan bahwa dirinya terlibat dalam kasus korupsi itu
Asumsi : Jangan sampai ada asumsi rakyat, yang akan menimbulkan gejolak sosial

16. Refleksi = Cerminan
Refleksi : Hukum merupakan refleksi dari masyarakat, sehingga hukum bisa dipertahankan dan dikembangkan dalam masyarakat
Cerminan : Cerminan dari orang jujur adalah perkataannya sesuai dengan kenyataan

17. Takaran = Dosis
Takaran : Seharusnya makanan itu bisa jadi, jika ia membuatnya sesuai takaran
Dosis : Minumlah obat itu secara teratur dan jangan melebihi dosis yang diberikan oleh dokter

18. Dispensasi = Pengecualian 
Dispensasi : Anda akan mendapat dispensasi jika mendapat izin dari atasan
Pengecualian : Semaunya harus siap berdiri di depan lapangan tanpa pengecualian

19. Panduan = Pedoman 
Panduan : Kita bisa melakukannya jika sesuai dengan panduan yang diberikan
Pedoman : Jadikanlah al-qur'an sebagai pedoman kehidupan

20. Perkenalan = Ta'aruf
Perkenalan : Aku semakin akrab dengannya semenjak perkenalan itu
Ta'aruf : Sebaiknya sebelum kau menikah, kau perlu taaruf dengannya

21. Senang = Bahagia
Senang : Dirinya sangat senang ketika diberi hadiah mobil baru oleh ayahnya
Bahagia : Bahagia rasanya bisa bertemu kembali dengan teman lama 

22. Sukar = Sulit
Sukar : Sukar rasanya melihat keadaan sepak bola indonesia saat ini untuk lolos ke piala dunia
Sulit : Sedih rasanya ketika melihat orang lain dalam keadaan sulit untuk bersekolah

23. Pintar = Pandai
Pintar : Pemerintah membuat terobosan baru dengan membuat kartu indonesia pintar
Pandai : Rupanya tak sepandai otaknya

24. Semboyan = Slogan
Semboyan : Indonesia memiliki semboyan bhineka tunggal ika yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu
Slogan : Perusahaan itu memiliki slogan kepuasan konsumen adalah nomor satu

25. Ulet = Giat
Ulet : Dia sangat ulet dalam melakukan pekerjaannya
Giat : Prestasinya sangat mentereng itu berkat ia disiplin dan giat dalam berlatih

26. Orisinil = Asli
Orisinil : Motor antik itu masih menggunakan mesin orisinil buatan pabrik
Asli : Pemerintah sedang giat - giatnya mengajak masyarakat membeli produk asli indonesia

27. Sandang = Pakaian
Sandang : Korban banjir sangat kekurangan kebutuhan sandang
Pakaian : Ibu membelikan pakaian untuk ayah di hari ulang tahun pernikahan mereka

28. Sampai = Tiba
Sampai : Sampai sejauh ini, mereka belum memperlihatkan kemajuan dalam prestasi
Tiba : Sudah tiba saatnya sepak bola indonesia bangkit dari keterpurukkan

29. Laris = Laku
Laris : Mendekati bulan puasa, bahan sembako laris terjual
Laku : Barang antik itu lebih laku di luar negeri

30. Embargo = Larangan 
Embargo : Masyarakat diharapkan tidak berada di dekat perbatasan karena ada embargo dari pemerintah pusat
Larangan : Sampah di sungai semakin banyak karena masyarakat tidak mematuhi larangan membuang sampah langsung ke sungai

Contoh Antonim Beserta Kalimatnya


Untuk melengkapi 30 Contoh Sinonim dan Antonim Beserta Kalimatnya, berikut saya berikan 30 contoh antonim dan tentunya lengkap dengan contoh kalimatnya. ( Baca Juga : Pengertian Paragraf, Ciri - Ciri dan Jenis - Jenis Paragraf ).


1.  Panjang >< Pendek
Panjang : Selama ini banyak orang yang bermasalah dengan panjangnya jam kerja
Pendek : Walau badannya pendek, tetapi tak menghalanginya dalam beraktifitas di masyarakat

2. Besar >< Kecil
Besar : Begitu luas dan besar negara indonesia kita ini
Kecil : Kecil bukan berarti lemah terhadap lawan

3. Benar >< Salah
Benar : Jangan merasa dirimulah yang paling benar
Salah : Kau salah menilaiku jelek di depan matamu

4. Tinggi >< Rendah
Tinggi : Tak ku sangka Tingginya bisa melebihi tinggi badanku saat ini
Rendah : Pesawat itu terbang sangat rendah saat ingin mendarat

5. Pro >< Kontra
Pro : Selama ini mereka hanya pro terhadap satu golongan
Kontra : Banyak tokoh masyarakat yang kontra dengan program pemerintah

6. Banyak >< Sedikit
Banyak : Banyak dari masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan kendaraan umum
Sedikit : Peminat angkutan umum saat ini sangat sedikit

7. Mati >< Hidup
Mati : Warga protes karena barang elektronik mereka rusak akibat sering mati lampu
Hidup : Hidup di dunia hanyalah sementara, untuk itu jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain

8. Laki- Laki >< Perempuan
Laki - Laki : Asrama ini khusus untuk siswa laki - laki
Perempuan : Perempuan merupakan perhiasan dunia

9. Bersih >< Kotor
Bersih : Buanglah sampah pada tempatnya agar lingkungan menjadi bersih
Kotor : Air sungai menjadi kotor karena timbunan sampah di sungai

10. Terang >< Gelap 
Terang : Malam ini sepertinya akan terang bulan
Gelap : Rumahnya begitu gelap gulita tanpa cahaya sedikit pun

11. Kuat >< Lemah
Kuat : Rumah itu berdiri kokoh karena terbuat dari material kayu yang kuat
Lemah : Tubuhnya begitu lemah karena kekurangan asupan nutrisi

12. Rajin >< Malas
Rajin : Dia pintar karena rajin belajar
Malas : Dia sangat malas belajar sehingga nilainya jelek semua

13. Keras >< Lembut
Keras : Wataknya sangat keras, sehingga sulit di nasihati
Lembut : Sikapnya begitu lembut kepada siapapun itu

14. Sehat >< Sakit
Sehat : Walaupun tua dia tetap terlihat sehat baik secara fisik maupun rohani
Sakit : Anak itu takut disuntik karena rasanya sakit

15. Berani >< Takut
Berani : Sikapnya terlalu berani kepada orang tuanya
Takut : Manusia pada umumnya takut akan mati

16. Jujur >< Bohong
Jujur : Jujur lebih baik dari pada berbohong
Bohong : Jangan pernah berkata bohong kepada orang tua

17. Subur >< Tandus
Subur : Tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian
Tandus : Tanah tandus sangat cocok untuk di buat bangunan

18. Gemuk >< Kurus
Gemuk : Dia gemuk karena kerjanya hanya makan dan tidur
Kurus : Kesulitan ekonomi membuat badannya menjadi kurus kering

19. Asli >< Palsu
Asli : Walau terlihat asli, tetapi sebenarnya itu adalah barang tiruan
Palsu : Saat ini banyak sekali barang palsu yang beredar di pasaran

20. Kontan >< Utang
Kontan : Ayah membeli mobil itu secara kontan
Utang : Utangku di toko sudah banyak, sehingga aku perlu pinjaman uang darimu

21. Cepat >< Lambat
Cepat : Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sehingga kita harus berpisah
Lambat : Pertumbuhan ekonomi akhir - akhir ini sangat lambat

22. Aktif >< Pasif
Aktif : Dia dikenal sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi
Pasif : Walaupun pasif di kelas, dia sangat aktif di rumah

23. Simpati >< Antipati
Simpati : Kami semua sangat simpati dengannya karena jasa yang ia berikan kepada kami
Antipati : Sikapnya begitu antipati kepada siapapun sehingga dijauhi oleh temannya

24. Sama >< Beda
Sama : Mereka kembar tapi tak sama
Beda : Jangan menjauh dariku karena kita beda

25. Sempit >< Longgar
Sempit : Celana ini terlalu sempit untuk dipakai besok
Longgar : Gunakanlah waktu longgar dengan kegiatan yang positif

26. Elastis >< Kaku
Elastis : Pakaian renang ini sangat elastis saat digunakan
Kaku : Badannya sangat kaku ketika diberi obat bius

27. Tradisional >< Moderen
Tradisional : Untuk memperingati hari kebangkitan nasional, para siswa menggunakan pakaian tradisional
Moderen : Proses pembuatannya sangat cepat karena menggunakan teknologi moderen

28. Mahal >< Murah 
Mahal : Harga Mobil itu sangat mahal di pasaran
Murah : Motor bekas itu di jual sangat murah

29. Stabil >< Labil
Stabil : Harga bawang merah di pasaran masih sangat stabil
Labil : Perilaku remaja masih sangat labil, untuk itu perlu pengawasan khusus oleh orang tua

30. Nyata >< Maya
Nyata : Perannya begitu nyata di masyarakat sekitar
Maya : Banyak sekali hal - hal negatif yang ada di dunia maya

Demikianlah bahasan tentang 30 Contoh Sinonim dan Antonim Beserta Kalimatnya, semoga bermanfaat dan jangan lupa berikan komentar anda serta kunjungi terus BLOG BELAJAR. 

Baca Selengkapnya ....

Pengertian Paragraf, Ciri - Ciri dan Jenis - Jenis Paragraf

Pengertian Paragraf, Ciri - Ciri dan Jenis - Jenis Paragraf

Pengertian Paragraf, Ciri - Ciri dan Jenis - Jenis Paragraf 
Saat membaca sebuah buku atau artikel sering kali kita jumpai sekumpulan kata atau kalimat yang menjadi suatu bentuk bacaan. Tapi tahukah anda sebutan untuk kumpulan kalimat tersebut ? Pasti sebagian besar dari anda semua sudah tau. Ya itulah paragraf, namun tahukah anda apa sebenarnya pengertian paragraf itu ? di artikel ini saya akan mengupas tuntas tentang Pengertian Paragraf, Ciri - Ciri dan Jenis - Jenis Paragraf - Paragraf. ( Baca Juga : Pengertian Pantun, Ciri - Ciri Pantun dan Macam - Macam Pantun).

Pengertian Paragraf


Paragraf atau sebutan lainnya alinea adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang saling berhubungan satu sama lain. Di dalam suatu paragraf terdiri dari beberapa bentuk kalimat, yaitu: kalimat pengenal, kalimat utama, kalimat penjelas dan kalimat penutup. Yang mana dari gabungan kalimat - kalimat itu akan membentuk suatu gagasan pokok / pikiran utama dari penulis.

Berdasarkan letak kalimat utamanya Paragraf terdiri dari beberapa macam, yaitu : Paragraf Deduktif, Paragraf Induktif dan Campuran. Paragraf Deduktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya di awal paragraf. Paragraf Induktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya di akhir paragraf. Sedangkan Paragraf Campuran merupakan perpaduan paragraf deduktif dan induktif, yaitu paragraf yang letak kalimat utama nya di awal dan akhir paragraf.

Ciri - Ciri Paragraf

Untuk memudahkan mengenali sebuah paragraf, kita harus mengetahui ciri - cirinya terlebih dahulu, dan berikut adalah ciri ciri paragraf :
  1. Di awali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.).
  2. Letak kata dalam kalimat pertama berjarak lima spasi dari kiri ( menjorok ke kanan ) untuk jenis karangan biasa.Sedangkan untuk karangan ilmiah seperti : Makalah, Skripsi dan Tesis, letaknya berjarak 8 spasi.
  3. Di dalam paragraf terdapat ide pokok atau gagasan utama yang terletak pada kalimat utama 
  4. Kalimat selanjutnya disebut kalimat penjelas, yang berfungsi untuk menerangkan isi kalimat utama tadi.
  5. Memenuhi beberapa syarat paragraf yang baik, yaitu: kesatuan ( kohesi ), kepaduan (koherensi), kelengkapan, kevariasian.

Jenis - Jenis Paragraf dan Contohnya


Setelah anda memahami Pengertian Paragraf, Ciri - Ciri dan Jenis - Jenis Paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya, anda juga perlu tau jenis - jenis paragraf berdasarkan isinya :

Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah paragraf yang isinya menjelaskan / menceritakan suatu peristiwa atau kejadian, ciri utama paragraf ini adalah adanya orang / pelaku, adanya peristiwa dan waktu kejadian.

Contohnya : " Di malam hari orang tua itu berjalan mengitari perumahan seperti kebingungan. Saat didekati ia malah pergi menjauh seperti ketakutan. Tapi setelah dibujuk ia mau mendekat dan mau menceritakan mengapa ia berjalan sendirian di tengah malam. Rupanya ia telah dua hari tersesat di jalan. Orang tua itu bercerita bahwa ia tidur di emperan toko di pinggir jalan selama dua hari ini. Ternyata orang tua itu merasa tidak betah di panti jompo dan memilih berjalan - jalan keluar panti. Dan akibatnya ia tersesat karena lupa jalan menuju panti dan keesokannya ia diantar pulang oleh orang yang merasa iba dengannya. "

Paragraf Eksposisi

Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang di dalamnya berisi informasi tentang suatu tehnik, kiat dan teori sehingga akan menambah wawasan atau pengetahuan pembaca. ciri utamanya adalah bersifat informatif , dilengkapi data, tabel dan grafik, tidak bertujuan memengaruhi pembaca, berdasarkan fakta atau hasil penelitian, bersifat nonfiksi atau ilmiah.

Contohnya : " Tahu adalah jenis makanan yang berbahan baku kedelai, yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu manfaat kesehatan melalui kandungan gizinya. Tahu adalah makanan yang rendah kalori dan kaya protein, tahu adalah sumber mineral yang baik seperti : kalsium, zat besi, magnesium, kalium, fosfor dan seng. Vitamin yang terkandung di dalam tahu yaitu : vitamin A, C, D, B6, Asam folat, Thiamin, Niasin dan Riboflavin. Dan memiliki khasiat yaitu : menurunkan risiko kanker, anemia, osteoporosis dan kadar kolesterol. "

Paragraf Argumentasi

Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang berisi argumen atau pendapat penulis mengenai suatu permasalahan berdasarkan perspektif / sudut pandang penulis sendiri, agar pembaca lebih menerima atau yakin terhadap gagasan yang di berikan penulis. Ciri utamanya adalah berisi argumen atau pendapat penulis, berisi fakta dan data guna meyakinkan pembaca, bersifat nonfiksi atau ilmiah.

Contohnya : " Selama ini indonesia masih mengimpor beberapa komoditas pangan dari negara - negara tetangga. Target Swasembada pangan tampaknya belum terealisasikan sepenuhnya, mengingat kita masih mengimpor beberapa komoditas pangan utama seperti beras, jagung, daging sapi dan gula. Yang menjadi sorotan adalah impor beras, karena belum lama ini di berbagai wilayah indonesia mengalami panen raya. Bahkan ada pihak yang mengatakan pemerintah tidak perlu lagi mengimpor beras karena stok beras BULOG tercukupi. Namun kenyataannya kita masih saja melakukan impor beras dari negara tetangga. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah pemerintah mampu merealisasikan target Swasembada pangan hingga masa jabatan berakhir. Dan seharusnya pemerintah lebih gencar lagi mensosialisasikan kepada petani - petani daerah tentang swasembada pangan dan memberi subsidi atau bantuan alat kepada petani."

Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan atau himbauan agar pembaca mengikuti apa yang diinginkan penulis. Ciri utamanya : berisi ajakan, bujukan atau himbauan dan berusaha memengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.

Contohnya :  "Lingkungan perumahan di sekitar kali ciliwung sangat memprihatinkan. Beberapa warga masih menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan air mereka . Belum lagi jika musim hujan tiba, kali ciliwung akan meluap hingga ke pemukiman warga, sehingga mengakibatkan banjir. Hal ini tak terlepas dari limbah rumah tangga yang di buang di kali ciliwung, akibatnya air menjadi tercemar dan mengakibatkan banjir. Dan marilah sebagai warga yang peduli lingkungan untuk tidak lagi membuang sampah ke kali ciluwung."

Paragraf Deskripsi

Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang berisi penggambaran suatu objek sehingga seolah - olah pembaca melihat, mendengar dan merasakan sendiri objek yang di gambarkan itu. Ciri utamanya adalah :ada objek yang digambarkan, penggambaran melibatkan panca indera, penggunaan kata sifat yang menggambarkan objek, contohnya: cantik, tampan, pandai, bodoh dan lain sebagainya.

Contohnya : "Tubuhnya kekar dan tinggi, dengan kumis tipis dan rambut sedikit ikal ia terlihat sangat gagah. Namun tubuhnya tidak menggambarkan sifatnya, yang terlihat pemalu dan agak pemalas. Dia dari keluarga sederhana, dilihat dari rumahnya yang tidak terlalu besar dan ia anak kedua dari tiga bersaudara. Di kampungnya ia menjadi pria idaman wanita, namun karena sifatnya yang pemalu tadi, para wanita harus gigit jari karena sangat sulit untuk saling tegur sapa atau bahkan berkenalan."

Demikianlah bahasan kita kali ini tentang Pengertian Paragraf, Ciri - Ciri dan Jenis - Jenis Paragraf, semoga bermanfaat buat anda dan jangan lupa berikan komentar anda serta kunjungi terus BLOG BELAJAR.

Baca Selengkapnya ....

Pengertian Pantun, Ciri - Ciri Pantun, Macam - Macam Pantun

Pengertian Pantun, Ciri - Ciri Pantun, Macam - Macam Pantun


Pengertian Pantun, Ciri - Ciri Pantun, Macam - Macam Pantun
Pengertian Pantun, Ciri - Ciri Pantun, Macam - Macam Pantun - Pantun sudah sejak lama digunakan oleh orang - orang melayu sebagai budaya di dalam keseharian mereka. Tidak hanya itu, pantun juga dianggap sebagai hiburan rakyat yaitu dalam bentuk senandung yang dinyanyikan. Melihat demikian akrabnya pantun di dalam masyarakat, sehingga pantun dijadikan sebagai sarana penyampaian pesan oleh banyak orang. Pesan yang disampaikan akan lebih mengena pada masyarakat awam, karena disampaikan dalam bentuk pantun.

Pengertian Pantun


Pantun adalah salah satu macam puisi lama yang sudah sangat familiar dalam bahasa - bahasa di berbagai wilayah nusantara. Asal kata pantun sendiri adalah dari bahasa minangkabau yaitu petuntun. Dan di dalam bahasa sunda, pantun dikenal sebagai paparikan. Adapun dalam bahasa jawa yaitu parikan. Pada umumnya pantun terdiri atas 4 larik (empat baris), baris satu dan dua disebut sampiran sedangkan baris tiga dan empat merupakan isi. Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata serta sajak akhirnya berhuruf vokal a-a-a-a atau a-b-a-b. Dan biasanya tercantum nama penulisnya, karena pantun sendiri merupakan sastra lisan. Namun saat ini sudah banyak dijumpai pantun yang berbentuk tertulis.(Baca Juga : Contoh Pantun)

Ciri - Ciri Pantun

Walaupun pantun merupakan jenis puisi lama, namun puisi dan pantun sangat jauh berbeda. Dan dilihat dari pengertiannya, pantun memiliki ciri - ciri sebagai berikut :
  • Pantun memiliki beberapa bait, yang terdiri atas 4 larik (empat baris).
  • Di dalam setiap bait terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
  • Setiap larik / baris terdiri atas 4 - 6 suku kata.
  • Bersajak a-a-a-a atau a-b-a-b.
  • Baris kesatu dan kedua merupakan sampiran.
  • Baris ketiga dan keempat merupakan isi / tujuan penulis.
  • Biasanya ada rima atau irama jika pantun berbentuk lisan.

Macam - Macam Pantun dan Contohnya


Setelah membahas Pengertian Pantun, Ciri - Ciri Pantun, Macam - Macam Pantun, anda harus tau bahwa pantun terbagi menjadi dua macam yaitu Pantun yang dilihat dari segi bentuknya yaitu : pantun biasa, pantun karmina, pantun seloka dan pantun talibun. Pantun berdasarkan isinya antara lain : pantun nasihat, pantun agama, pantun teka - teki, pantun cinta, pantun jenaka dan masih banyak lagi.

Pantun Berdasarkan Bentuknya 

Pantun Biasa
Pergi ke toko membeli buah
Membelinya jangan lupa memborong
Kalau kau punya mobil mewah
Percuma jika hasil berbohong

Pantun Karmina / Pantun Kilat
Ke pasar ikan membeli selasih
Cukup sekian dan terima kasih

Pantun Seloka
Malam - malam bakar itik
Membakar itik memakai buku 
Wahai perempuan cantik
Apakah kau mau jadi istriku
Bulan puasa beli kolak
Tak sengaja menginjak belalang
Apa daya mau menolak
Kalau abang yang bilang

Pantun Talibun
Orang pintar membaca buku 
Orang santai duduk di teras
Pergi ke Jogja makan bakpia
Kalau kau mau jadi kekasihku
Jangan lupa bekerja keras
Agar kita berdua hidup bahagia

Pantun Berdasarkan Isi

Pantun Nasihat
Siang hari meminum es
Sambil ditemani makan singkong
Jika kau menjadi orang sukses
Janganlah pernah berbuat sombong

Bertemu teman tegur sapa
Tak terasa azan menggema
Sholatlah jangan lupa
Karena sholat tiang agama

Pantun Teka - Teki
Gunung berapi mengeluarkan lahar
Membuat rusak rumah penduduk
Kalau kau merasa pintar
Hewan apa yang memiliki punuk

Pantun Cinta
Minum es campur selasih
Meminumnya sambil baca buku
Wahai kau kekasih
Maukah kau jadi kekasihku

Pantun Jenaka
Burung beo burung perkutut
Sukanya hanya ingin bermain
Niat hati ingin kentut
Apalah daya keluar yang lain

Peran Penting Pantun

Pantun sebagai sarana penyampaian pesan, di dalam pantun terdapat nilai - nilai yang mecerminkan masyrakat, dan bukan hasil imajinasi semata. Dan seperti yang sudah saya sampaikan di awal tadi, begitu melekatnya pantun di masyarakat sehingga bisa dimanfaatkan sebagai alat penguat penyampaian pesan. Pantun sebagai pemelihara bahasa, maksud pemelihara bahasa di sini adalah pantun sebagai penjaga fungsi  kata dan kemampuan menjaga alur berpikir. Pantun mengajarkan kita agar berpikir terlebih dahulu sebelum berujar. Dan secara tidak langsung pantun melatih seseorang untuk berpikir asosiatif, yaitu satu kata berkaitan dengan kata lainnya.

Demikianlah bahasan kali ini tentang Pengertian Pantun, Ciri - Ciri Pantun, Macam - Macam Pantun. Semoga bermanfaat buat anda dan jangan lupa memberikan komentar anda serta kunjungi terus blog belajar. Karena temanya tentang pantun saya akan menutupnya dengan pantun juga. Membeli ikan di toko ningsih, cukup sekian dan terima kasih.

Baca Selengkapnya ....
Copyright of BLOG BELAJAR.